once upon a time: chapter 4
Nov. 9th, 2013 09:46 am"Naru!!!!!" Berlari kearah Naru.
Menoleh kebelakang "H-HEY!!! Mirai." Mirai itu temen dekatku dari SD, aku sangat kagum dengannya. Dia satu-satu nya teman perempuanku yang mau berteman dengan gadis penyakitan sepertiku.
"Melamum terus? Ada masalah apa?" Tanya Mirai, dengan wajah yang bertanya-tanya.
"Hahaha nggak ada apa-apa kok, ayo jalan." Menarik tangannya agar berjalan cepat.
-Sesampainya di rumah-
"Sampai jumpa, Mirai." Melambaikan tangan dengan senyuman yang sangat manis.
"Sampai jumpa." Ucap Mirai dan membalas senyuman Naru.
...............
-Cuit cuit- *Suara burung*
Suara pintu terbuka "Naru, ayo bangun sekarang sudah pagi, Cepat mandi, nenek sudah membuatkan sarapan." Mengelus lembut kepala naru. Aku paling suka merasakan elusan dari tangan nenek.
"Emm.. I-Iya nek." Beranjak bangun dari tempat tidurnya.
Bangun dan mengambil pakaian.
-Cklek- *Suara Naru membuka pintu kamar mandinya*
Hari ini kumasuk sekolah, yah kurasa aku sudah libur terlalu lama padahal hanya 1 hari.
Aku memakai seragam sekolahku dan bersiap-siap "Aku berangkat dulu ya, nek." Teriak Naru dari luar rumah. "Iya." Ucap nenek.
Aku berjalan dengan riang menuju ke sekolah, walaupun orang-orang tidak menganggap aku ada, sedih memang.
"Naru!"
"Hey Mirai!" Mirai menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku.
"Ayo, kita berangkat bersama."
-Disekolah-
Aku dan Mirai berbeda kelas tapi kita selalu bermain bersama disaat istirahat ataupun diluar sekolah.
Aku menaruh tasku dibawah meja, tempat dudukku terletak di paling pojok dekat dengan jendela dan disampingku tidak ada yang menempati. Aku memang suka duduk didekat jendela itu membuatku nyaman dan dikala bosan aku bisa memandangi suasana di belakang sekolahku.
-Ting-tong- *Bel masuk*
Terlihat guruku memasuki ruangan dengan ceria.
"Selamat pagi anak-anak."
"Selamat pagi." Ucap murid-murid dikelasku.
"Ibu mempunyai berita penting, kita akan mendapatkan teman baru dari kota, Silahkan masuk."
Terlihat seorang cowok bertubuh tinggi dan berambut hitam pekat secara perlahan memasuki ruangan kelasku.
"Dia!" Gumam Naru dengan ekspresi Kaget.
"Silahkan perkenalkan namamu!" Ucap sang guru.
"Baik, Namaku Tanuka Shouta, aku murid pindahan dari kota. Salam kenal." menunduk untuk perkenalan.
"Dia, seumuran denganku? bahkan dia sekarang sekelas denganku?" Gumam Naru dalam hatinya yang tiba-tiba berdegup kencang.
"Tanuka silahkan duduk dimeja yang kosong, oh itu disana ada meja kosong disebelah Tashi." Menunjuk kearah meja disamping Naru.
Berjalan kemeja kosong disamping Naru "Tak kusangka kita bertemu lagi, hahaha." Kulihat senyuman indah terukir dibibir Tanuka.
"hahaha mungkin hanya kebetulan." Membalas senyuman Tanuka.
*Pelajaran dimulai*
SKIP
-Ting-tong- *Bel istirahat*
"Mau ke kantin? Aku ikut ya, aku belum mengetahui kantinnya dimana." Dengan nada memohon.
"Baiklah, ayo." Tiba-tiba Tanuka menggandeng tangan Naru. "H-HEY apa yang kau lakukan?" Bentak Naru.
"Hahaha, aku takut tersesat."
"Cih, dasar manja."
"Naru!" Seorang gadis memanggil nya dari belakang.