Welcome!

Oct. 25th, 2030 10:53 pm
dachan: (Default)
Welcome! :D
Di sini aku bakal publish fiksi-fiksi abalku.

Perkenalkan.. Panggil aja aku Dachan XDD hahaha *merahasiakan nama asliku*~
Oiya, cek fanfic-fanfic dan puisi punya kakakku juga ya x)! --> throughout endless infinity

- - -
my sister's fanfictions site link

throughout endless infinity
dachan: (Default)
"Mi-Mirai." 
 
"Siapa dia?" Memandang sinis Shou.
 
"Em, perkenalkan namaku Tanuka Shouta" mengulurkan tangan
 
"Shiraishi Mirai" Membalas uluran tangannya.
 
"Kalian berdua mau ke kantin kan? Aku ikut ya" Menggandeng tangan kirinya Naru.
 
"H-HEY! Kalian berdua!" Terlihat senyuman nakal terukir di bibir mereka berdua 
 
"Hahaha" Kami tertawa bersama.
 
-Kantin-
 
"oh iya Naru, Tanuka aku duluan ya! Ada keperluan di kelas" Melambaikan tangan 
 
Mereka berdua membalas lambaian tangan Mirai.
 
"Tashi mau ke taman belakang sekolah?" Tanya Shou.
 
"Boleh" Jawab Naru.
 
-Taman-
 
"Tanuka" Panggil Naru dengan muka yang memerah.
 
"Em?" Menoleh kearah Naru. "Ada apa?"
 
"Aku mau nanya" Menyembunyikan muka nya yang memerah.
 
Melihat kearah Naru "Silahkan, kau ingin menanyakan apa?" 
 
"Itu.. Kenapa kau pindah ke desa?  Bukannya di kota itu menyenangkan?" Karena penasaran lebih baik aku bertanya.
 
"Karena.. Bukan karena apa-apa, aku hanya ingin berkunjung ketempat ayah ku bekerja" Tersenyum simpul.
 
"Tidak mungkin aku bercerita masa lalu ku ke Naru, maaf bukan maksudku membohongi mu" Gumam Shou dengan perasaan sedih.
 
*Ting-tong* Terdengar suara bel istirahat telah usai.
 
"Tanuka ayo masuk kelas" Menarik tangan Shou.
 
Blushh "I-Iyaa" 
 
-Skip- *Pulang sekolah*
 
"Tashi, mau pulang bareng?" Tanya shou 
 
"Boleh" Memasukkan peralatan belajar yang ada diatas meja nya kedalam tas.
 
"Yuk!" Ajak Shou.
 
"Tenyata rumah kita searah ya" Tiba-tiba shou membuka pembicaraan, memang daritadi kita diam saja. Karena aku malu, memang aku sangat malu jika berada dekat dengan shou.
 
"eh iya, hahaha jadi kita bisa pulang bareng terus nih" Lawakan dari Naru yang tidak sadar dia ucapkan.
 
"Hahaha memangnya kau mau pulang bareng terus denganku" Balas Shou.
 
"Tidak masalah" hahahaha mereka pun tertawa sepanjang jalan pulang.
 
keasyikan ngobrol "Duh nggak sadar aku sudah sampai, sampai jumpa" Tersenyum kearah shou.
 
"Sampai Jumpa" Melambaikan tangan.
 
-Rumah Shou-
 
"Aku pulang" Teriak shou.
 
"Selamat datang shou, ibu sudah menyiapkan makanan" Menaruh makanan yang dibuatnya diatas meja.
 
"Iya bu" Ucap shou dari dalam kamarnya.
 
"Gadis itu? Membuatku penasaran" 
 
"Shou! Ayo cepat makan!" Teriak ibu dari bawah.

- - -

Maaf masih berantakan belum sempet dibenerin ;;3;;

dachan
dachan: (Default)
 
"Naru!!!!!" Berlari kearah Naru.
 
Menoleh kebelakang "H-HEY!!! Mirai." Mirai itu temen dekatku dari SD, aku sangat kagum dengannya. Dia satu-satu nya teman perempuanku yang mau berteman dengan gadis penyakitan sepertiku.
 
"Melamum terus? Ada masalah apa?" Tanya Mirai, dengan wajah yang bertanya-tanya.
 
"Hahaha nggak ada apa-apa kok, ayo jalan." Menarik tangannya agar berjalan cepat.
 
-Sesampainya di rumah-
 
"Sampai jumpa, Mirai." Melambaikan tangan dengan senyuman yang sangat manis.
 
"Sampai jumpa." Ucap Mirai dan membalas senyuman Naru.
 
...............

-Cuit cuit- *Suara burung*
 
Suara pintu terbuka "Naru, ayo bangun sekarang sudah pagi, Cepat mandi, nenek sudah membuatkan sarapan." Mengelus lembut kepala naru. Aku paling suka merasakan elusan dari tangan nenek.
 
"Emm.. I-Iya nek." Beranjak bangun dari tempat tidurnya.
 
Bangun dan mengambil pakaian.
 
-Cklek- *Suara Naru membuka pintu kamar mandinya*
 
Hari ini kumasuk sekolah, yah kurasa aku sudah libur terlalu lama padahal hanya 1 hari.
 
Aku memakai seragam sekolahku dan bersiap-siap "Aku berangkat dulu ya, nek." Teriak Naru dari luar rumah. "Iya." Ucap nenek.
 
Aku berjalan dengan riang menuju ke sekolah, walaupun orang-orang tidak menganggap aku ada, sedih memang. 
 
"Naru!"
 
"Hey Mirai!" Mirai menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku.
 
"Ayo, kita berangkat bersama."
 
-Disekolah-
 
Aku dan Mirai berbeda kelas tapi kita selalu bermain bersama disaat istirahat ataupun diluar sekolah.
 
Aku menaruh tasku dibawah meja, tempat dudukku terletak di paling pojok dekat dengan jendela dan disampingku tidak ada yang menempati. Aku memang suka duduk didekat jendela itu membuatku nyaman dan dikala bosan aku bisa memandangi suasana di belakang sekolahku.
 
-Ting-tong- *Bel masuk*
 
Terlihat guruku memasuki ruangan dengan ceria.
 
"Selamat pagi anak-anak." 
 
"Selamat pagi." Ucap murid-murid dikelasku.
 
"Ibu mempunyai berita penting, kita akan mendapatkan teman baru dari kota, Silahkan masuk." 
 
Terlihat seorang cowok bertubuh tinggi dan berambut hitam pekat secara perlahan memasuki ruangan kelasku. 
 
"Dia!" Gumam Naru dengan ekspresi Kaget.
 
"Silahkan perkenalkan namamu!" Ucap sang guru.
 
"Baik, Namaku Tanuka Shouta, aku murid pindahan dari kota. Salam kenal." menunduk untuk perkenalan.
 
"Dia, seumuran denganku? bahkan dia sekarang sekelas denganku?" Gumam Naru dalam hatinya yang tiba-tiba berdegup kencang.
 
"Tanuka silahkan duduk dimeja yang kosong, oh itu disana ada meja kosong disebelah Tashi." Menunjuk kearah meja disamping Naru.
 
Berjalan kemeja kosong disamping Naru "Tak kusangka kita bertemu lagi, hahaha." Kulihat senyuman indah terukir dibibir Tanuka.
 
"hahaha mungkin hanya kebetulan." Membalas senyuman Tanuka.
 
*Pelajaran dimulai* 

SKIP
 
-Ting-tong- *Bel istirahat*
 
"Mau ke kantin? Aku ikut ya, aku belum mengetahui kantinnya dimana." Dengan nada memohon.
 
"Baiklah, ayo." Tiba-tiba Tanuka menggandeng tangan Naru. "H-HEY apa yang kau lakukan?" Bentak Naru.
 
"Hahaha, aku takut tersesat." 
 
"Cih, dasar manja." 
 
"Naru!" Seorang gadis memanggil nya dari belakang. 
dachan: (Default)
 "Anu, Aku pergi dulu ya! Sampai jumpa." Melambaikan tangan ke arah Shouta. 
 
"I-Iya." Membalas lambaian tangan Naru.
 
"Gawat, ada apa denganku?" Mengusap kepala nya dengan kencang.
 
"Apa aku, bisa melupakannya?" 
 
-2 Tahun yang lalu-
 
"Shouuu!! Liat deh.. Gambar ini aku ambil kemarin, keren kan?" Ucap seorang gadis berambut coklat.
 
Menatap mata gadis itu sementara "Em... Lumayan bagus." Dan melanjutkan membaca buku.
 
"Huh! Shou, kamu bisa nggak sih perhatian sedikit sama aku?" Dengan nada kesal.
 
"Maaf, besok kan ada ulangan aku harus belajar." Berdiri dan meninggalkan gadis itu sendirian.
 
"Namaku kuriyama syuu, Statusku sekarang berpacaran dengan Tanuka Shouta. Anak terpintar di SMPku, walau begitu aku merasa tidak nyaman.Oleh karena itu..."
 
Aku mengambil handphone di saku-ku "Tut-tut." "Halo, Syuu kamu ada waktu?, Mau kencan denganku?" Dengan hati yang berdegup sangat kencang.
 
"Anu, Maaf Shou aku sibuk mungkin... Minggu depan aku bisa." "Tut-tut." Terdengar nada handphone yang dimatikan.
 
"Siapa itu?"Ucap seorang cowok "Hahaha, hanya seorang fans yang tidak tahu malu. Lupakan saja!" Jawab Syuu.
 
"Kenapa? Disaatku ada waktu.... Syuu? Ah, aku harus berpikir positif." Memasukkan handphone kedalam saku celananya.
 
-Ting-tong- *suara bel pulang sekolah*
 
Aku segera pulang kerumah tetapi, aku melihat orang yang sangat kukenal sedang jalan berduaan dengan seorang cowok.
 
Mataku tak bisa berpindah tempat kearah lain selain kearah mereka berdua. "BENAR!, itu Syuu!"
 
"SYUU!!" Berlari kearah gadis berambut coklat itu.
 
Gadis berambut coklat itupun menoleh kearah suara yang memanggil namanya itu.
 
"SHOU!" Hanya terdiam dan tidak berkata apapun.
 
Shou hanya memandangnya miris "Apa yang kau lakukan disini? Kau bilang kau sedang sibuk?" Hanya itu yang ingin Shou tanyakan.
 
"Maaf, shou. Aku bosan denganmu, aku lebih memilih dia Kita akhiri saja hubungan ini." Aku meminta mengakhiri hubunganku dengan nya baik-baik. Sampai jumpa.
Berjalan meninggalkan Shouta dengan keadaan bermesraan dengan selingkuhannya.
 
"SI-SIALLL!! Aku salah mempercayainya." Buliran air yang sangat banyak keluar dari mata nya. 
 
"Aku tak sangka." Waktu demi waktu Shou hanya mengurung dirinya dikamar. Oleh karena itu ibu Shou membawanya ke desa tempat ayahnya Shou bekerja.
 
"Aku merasa tak berguna jika terus memikirkan Syuu, aku beraharap bertemu seorang  gadis yang sifatnya jauh berbeda denganmu Syuu!" Dan setuju dengan ibunya untuk pindah ke desa.
 
 
dachan: (Default)
Beta: Shou Toshiro | shoutoshiro.dreamwidth.org

"Aku dimana? Semua nya gelap..." Itu yang kuingat.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter Tanuka.

"Aku baik-baik saja." Dengan sedikit senyuman di bibir kecil nya itu.

Dokter pun tertawa lega. "Syukurlah, jaga kesehatanmu, ya!" Melambaikan tangan ke arah gadis itu.

Gadis itupun hanya tersenyum.

Aku adalah gadis sakit-sakitan, itulah yang teman-temanku katakan, sakit memang tapi ada ayah ku yang menghiburku "Tapi..."

-2 Tahun yang lalu-

-Terdengar suara handphone berdering-

"Halo, Tuan. 1 jam lagi kita akan ada meeting." Terdengar suara asisten yang sangat gelisah.

"Maaf, aku sedang mengemudi. Anakku menunggu disekolahnya, aku ingin menjemputnya." Dia pun membawa mobil dengan kecepatan tinggi, tapi...

-CRASH!!- Suara tabrakan yang sangat kencang

"Tolong dia!" "Kasihan sekali..." "Iya, ya..." Kata-kata yang diucapkan orang yang melihat kejadian kecelakaan itu.

-Rumah sakit-

Terlihat dokter keluar dari ruangan UGD Dengan wajah yang muram.

"Maaf, Tuan Tashi..." Terdengar dengan nada menyesal.

"Saya yakin dia sudah bahagia di surga." Buliran kecil yang mengalir dari matanya tak cukup untuk mengurangi rasa penyesalannya.

"A-Aku paling benci saat mengingat masa lalu itu..." Mengusap air mata nya.

"Ayah, apa mungkin aku akan menyusulmu?" Kurasa iya, hanya Tuhan yang tahu.

Perkenalkan, namaku Tashi Naru, kini aku kelas 1 SMA. Aku ingin ayahku melihat anaknya sudah SMA "Umur memang rahasia Tuhan. Tidak ada orang yang bisa menentukannya, bukan?"

Aku berusaha menjadi gadis yang tegar, aku hidup dengan nenekku yang rela merawatku sampai SMA. Dia nenek tercintaku, aku takut kehilangan dia seperti aku kehilangan ayahku.

-Skip-

"Nenek, aku pulang." Dengan ceria gadis itu masuk ke dalam rumah.

"Ke mana saja kamu? Nenek khawatir." Mengusap kepala ku dengan lembutnya.

"Maaf Nek, aku menginap di rumah teman." Terpaksa aku harus berbohong, aku harus membuat nenek senang. Tidak khawatir dengan penyakitku ini.

-Kamar-

"Aah..." Aku lelah sekali, aku merasa badanku sangat lelah. tetapi ketika melihat nenek rasa lelahku hilang. Untung saja hari ini aku libur sekolah.

"Ah, tidak bisa tidur. Jalan-jalan aja, deh." Mengganti pakaian dengan pakaian kasual. "Nek, aku jalan-jalan sebentar ya." "Iya." Ucap nenek.

Aku menghirup udara di desa ku ini, ya memang desa ku ini belum tercemar polusi.

Aku menutup mata ku sejenak, udara nya sangat sejuk.

-Bruk- Aku menabrak seseorang.

"Ah, Maaf!" Aku pun langsung membungkukkan badan.

"E-Eh, tidak apa-apa, sebentar, kau bukannya orang yang pingsan kemarin itu?" Dengan keadaan memegang tangan gadis itu.

"Maaf, yang membawa saya ke rumah sakit itu Anda?" "I-Iya." "Terima kasih banyak!" Membungkukkan badannya lagi.

"Namanya? Siapa namanya?" Gumam Shouta, aku harus menanyakannya.

"Em, namamu siapa?" Dengan muka yang memerah bagaikan anak bayi yang baru lahir.

Senyuman terlontar dari bibir mungil gadis itu. "Namaku Tashi Naru, namamu?"

"N-Namaku Tanuka Shouta, sa-salam kenal!" Mengulurkan tangannya ke arah Naru.

"Hahaha, salam kenal!" Membalas uluran tangan Shouta.

Senyuman manis nya membuat hati Shouta berdetak sangat kencang "Apa ini? Hatiku..."
dachan: (Default)
Terlihat diantara daun-daun kering yang berguguran berdiri seorang gadis berambut pirang dan memakai seragam sekolah "Kurasa waktu ku.." Kata-kata gadis itu pun terhenti karena ada seseorang yang menggenggam tangan ku "Siapa dia?" wajah nya pun tak terlihat, rambutnya hitam pekat dan syal biru yang dia gunakan, hanya itu yang ku lihat semua nya gelap..

"Dan..."

-bruk- suara orang terjatuh

ku mendengar ada yang berteriak sangat kencang

"Hei, nona anda baik-baik saja?" mungkin dia orang yang menggenggam tangan ku tadi, ah aku hanya bisa mendengar suara teriakannya, kesadaran ku pun mulai hilang.

"Emm" gadis berambut pirang itu pun sadar dari pingsannya.

"Nona, anda baik-baik saja? Kenapa anda kemarin tidak datang?" Tanya seorang dokter dengan nada yang sangat khawatir, dia takut akan terjadi sesuatu yang "..."

gadis itu pun berteriak "akhh" tubuh nya yang mungil itu harus merasakan sakit yang tidak bisa diungkapkan kata-kata. "Bertahanlah, nona!" ucap sang dokter.

-tuttt- suara detak jantung nya menurun

"Jangan kumohon, janji yang kubuat belum kutepati, kumohon" gumam sang dokter.

Dia memandang miris ke arah gadis berambut pirang itu "walaupun kau koma, aku terus berdoa. Tashi aku ingin kau senang di sana" Terlihat bulir-bulir air yang keluar dari mata coklat nya.

-Cuit cuit-

Terdengar suara kicauan burung yang sangat indah "Ah.." Aku senang, aku bisa terhindar dari kumpulan polusi di sana.

"Shouta" terdengar suara seorang perempuan separuh baya "I-Iya"

Huh aku sedikit kesal. Namaku Tanuka Shouta, mungkin liburan ke desa adalah pilihan pertama ku walaupun sebenarnya aku pergi ke desa bukan untuk liburan, aku mempunyai alasan tersendiri.

-malam-

shouta memandang langit yang penuh dengan bintang, dia pun teringat dengan gadis yang dia genggam tangannya "Siapa gadis itu? Kulihat dia sangat lelah" Itu jadi alasan ku mengapa aku menggenggam tangannya.

"Ah" Teringat shouta, "Bagaimana keadaan gadis itu?" gumam nya dengan nada sedikit khawatir.

"Hoamm" Kurasa aku harus tidur

-Menuju kamar-

"Shou, Shou maafkan aku, aku lebih memilih dia" Bayangan seorang gadis berambut coklat

"A-Apa, hah-hah" terdengar suara teriak shouta yang sangat kencang dengan nafas yang tersendak-sendak

Terlihat butiran air yang keluar dari matanya "Kenapa? Aku harus mengingat nya? Sial!" Berteriak dengan nada keras.

"Shouta? kamu kenapa?" Terdengar suara perempuan separuh baya mengkhawatirkan Shouta. "Hanya mimpi buruk, lupakan saja bu" Dengan nafas yang masih tersendak-sendak.

Profile

dachan: (Default)
Dachan

December 2013

S M T W T F S
1234567
891011121314
15161718192021
222324252627 28
293031    

Syndicate

RSS Atom

Style Credit

Expand Cut Tags

No cut tags
Page generated Jul. 16th, 2025 04:30 pm
Powered by Dreamwidth Studios