Beta:
Shou Toshiro |
shoutoshiro.dreamwidth.org"Aku dimana? Semua nya gelap..." Itu yang kuingat.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter Tanuka.
"Aku baik-baik saja." Dengan sedikit senyuman di bibir kecil nya itu.
Dokter pun tertawa lega. "Syukurlah, jaga kesehatanmu, ya!" Melambaikan tangan ke arah gadis itu.
Gadis itupun hanya tersenyum.
Aku adalah gadis sakit-sakitan, itulah yang teman-temanku katakan, sakit memang tapi ada ayah ku yang menghiburku "Tapi..."
-2 Tahun yang lalu-
-Terdengar suara handphone berdering-
"Halo, Tuan. 1 jam lagi kita akan ada meeting." Terdengar suara asisten yang sangat gelisah.
"Maaf, aku sedang mengemudi. Anakku menunggu disekolahnya, aku ingin menjemputnya." Dia pun membawa mobil dengan kecepatan tinggi, tapi...
-CRASH!!- Suara tabrakan yang sangat kencang
"Tolong dia!" "Kasihan sekali..." "Iya, ya..." Kata-kata yang diucapkan orang yang melihat kejadian kecelakaan itu.
-Rumah sakit-
Terlihat dokter keluar dari ruangan UGD Dengan wajah yang muram.
"Maaf, Tuan Tashi..." Terdengar dengan nada menyesal.
"Saya yakin dia sudah bahagia di surga." Buliran kecil yang mengalir dari matanya tak cukup untuk mengurangi rasa penyesalannya.
"A-Aku paling benci saat mengingat masa lalu itu..." Mengusap air mata nya.
"Ayah, apa mungkin aku akan menyusulmu?" Kurasa iya, hanya Tuhan yang tahu.
Perkenalkan, namaku Tashi Naru, kini aku kelas 1 SMA. Aku ingin ayahku melihat anaknya sudah SMA "Umur memang rahasia Tuhan. Tidak ada orang yang bisa menentukannya, bukan?"
Aku berusaha menjadi gadis yang tegar, aku hidup dengan nenekku yang rela merawatku sampai SMA. Dia nenek tercintaku, aku takut kehilangan dia seperti aku kehilangan ayahku.
-Skip-
"Nenek, aku pulang." Dengan ceria gadis itu masuk ke dalam rumah.
"Ke mana saja kamu? Nenek khawatir." Mengusap kepala ku dengan lembutnya.
"Maaf Nek, aku menginap di rumah teman." Terpaksa aku harus berbohong, aku harus membuat nenek senang. Tidak khawatir dengan penyakitku ini.
-Kamar-
"Aah..." Aku lelah sekali, aku merasa badanku sangat lelah. tetapi ketika melihat nenek rasa lelahku hilang. Untung saja hari ini aku libur sekolah.
"Ah, tidak bisa tidur. Jalan-jalan aja, deh." Mengganti pakaian dengan pakaian kasual. "Nek, aku jalan-jalan sebentar ya." "Iya." Ucap nenek.
Aku menghirup udara di desa ku ini, ya memang desa ku ini belum tercemar polusi.
Aku menutup mata ku sejenak, udara nya sangat sejuk.
-Bruk- Aku menabrak seseorang.
"Ah, Maaf!" Aku pun langsung membungkukkan badan.
"E-Eh, tidak apa-apa, sebentar, kau bukannya orang yang pingsan kemarin itu?" Dengan keadaan memegang tangan gadis itu.
"Maaf, yang membawa saya ke rumah sakit itu Anda?" "I-Iya." "Terima kasih banyak!" Membungkukkan badannya lagi.
"Namanya? Siapa namanya?" Gumam Shouta, aku harus menanyakannya.
"Em, namamu siapa?" Dengan muka yang memerah bagaikan anak bayi yang baru lahir.
Senyuman terlontar dari bibir mungil gadis itu. "Namaku Tashi Naru, namamu?"
"N-Namaku Tanuka Shouta, sa-salam kenal!" Mengulurkan tangannya ke arah Naru.
"Hahaha, salam kenal!" Membalas uluran tangan Shouta.
Senyuman manis nya membuat hati Shouta berdetak sangat kencang "Apa ini? Hatiku..."